Jumat, 20 Mei 2016
makalah manajemen pendidikan "HUMAS"
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Peranan Humas (Hubungan Masyarakat) aatau Public Relations sangat dibutuhkan oleh hamper semua bentuk organisasi atau lembaga, bersifat komersial maupun tidak komersial dan perusahaan industry, oranisasi sosial budaya sampai pemerintahan. secara garis besar Humas merupakan salah satu ujung tombak dari suatu organisasi. Bagi sebuah organisasi, Humas sangat diperlukan untuk menjalin komunikasi dengan para stakeholder ataupun untuk mengkomunikasikan visi, misi, tujuan, dan program organisai kepada publik (Ruslan, 2005).
Oleh karena itu, praktek Humas yang paling ideal komunikasi aktif, menginformasikan berbagai kebijakan pemerintah kepada masyarakat, hal itu bertujuan untuk membentuk citra positif daerah tersebut dimata publiknya. Pentingnya peran Humas di suatu instansi dan lembaga pemerintah, dalam masyarakat modern, yakni dalam melakukan kegiatan-kegiatan dan operasinya di berbagai tempat dan berbagai bidang.
Humas sebagai juru bicara di lembaga pendidikan, melakukan hubungan timbal balik antara lembaga pendidikan dengan masyarakat umum, dan organisasi kemasyarakatan, untuk memperjelas suatu kegiatan lembaga pendidikan dalam melakukan hubungan intern dengan satuan dan peliputan kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan oleh lembaga pendidikan maupun masyarakat.
B. Tujuan
1. Mengetahui konsep tentang manajemen humas pada lembaga pendidikan.
2. Mengetahui fungsi dan peran humas di lembaga pendidikan.
3. Mengetahui prinsip-prinsip humas dalam kepemimpinan di lembaga pendidikan.
4. Mengetahui peran humas dalam pengembangan perguruan tinggi.
5. Mengetahui penggunaan media dan teknik humas di lembaga pendidikan.
6. Mengetahui komunikasi efektif sebagai kunci keberhasilan humas.
7. Mengetahui Mampu menelaah pentingnya hubungan lembaga pendidikan dengan masyarakat.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Manajemen Hubungan Masayarakat
Manajemen merupakan sebuah proses yang terdiri atas fungsi-fungsi perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengendalian kegiatan hubungan masyarakat dan sumber daya yang lain untuk mencapai tujuan secara efisien. Paling tidak manajemen dapat didefinisikan sebagai sebuah proses yang terdiri atas perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian karena apa yang direncanakan harus dilaksanakan dan selanjtnya apa yang dilaksanakan perlu dikendalikan untuk menjamin agar pelaksanaan sesuai dengan rencana.
Secara sederhana manajemen Humas (Public Relations) adalah salah satu peroses dalam menangani perencanaan, pengorganisasian, mengkomunikasikan serta mengkoordinasikan dengan serius dan rasional dalam upaya pecapaian tujuan bersama bagi sebuah lembaga atau organisasi.
Berikut adalah beberapa pengertian tentang Public Relations (Hubungan Masyarakat) menurut para pakar, diantaranya:
a. Wahjosumidjo
Hubungan masyarakat adalah suatu proses pengembangan hubungan lembaga pendidikan dengan masyarakat yang bertujuan memungkinkan orang tua dan warga wilayah perpartipasi aktif dan penuh arti didalam kegiatan pendidikan di sekolah.
b. Onong Uchjana Efendi
Hubungan masyarakat adalah kegiatan berencana untuk menciptakan membina dan memelihara sikap budi yang menyenangkan bagi organisasi di satu pihak dan publik di pihak lain, untuk mencapainya yaitu dengan jalan komunikasi yang baik dan luas secara timbal balik.
B. FUNGSI DAN PERAN HUMAS DI LEMBAGA PENDIDIKAN
1. Peran Humas Pada Lembaga Pendidikan
Pada dasarnya humas atau public relations sangat dibutuhkan dalam sebuah perusahaan untuk membangun image yang positif. Namun tidak hanya dalam sebuah perusahaan, pada sebuah lembaga sosial seperti lembaga pendidikan yang merupakan tempat untuk untuk menyalurkan ilmu pada generasi penerus bangsa juga memerlukan fungsi manajemen humas.
Humas dalam sebuah lembaga pendidikan berperan untuk memasarkan dan membangun image yang baik, agar masyarakat mampu percaya pada lembaga pendidikan tersebut. Selain itu humas dalam lembaga pendidikan juga berperan untuk membina dan mengelola hubungan yang baik dengan publik internal seperti antar karyawan karena hubungan yang baik dalam publik internal sangat dibutuhkan untuk membangun dan menjaga lembaga pendidikan itu sendiri. Selain dengan publik internal, humas dalam lembaga pendidikan juga berperan untuk membina dan menjaga hubungan yang baik dengan publik eksternal yati dengan masyarakat. Untuk mendapatkan kepercayaan dari masyarakat humas harus mampu menjaga hubungan baik tersebut. Humas juga harus mampu mendengar keinginan dan opini masyarakat.
2. Fungsi Humas Pada Lembaga Pendidikan
Pada era global dimana segala sesuatunya sudah meningkat lebih cepat baik dalam masalah pendidikan maupun teknologi akan menciptakan perubahan-perubahan pada aspek kehidupan. Oleh karena itu lembaga pendidkan juga harus mampu menyeimbangi perubahan tesebut. Pada era global lembaga pendidikan juga harus berani menghadapi persoalan global yang mungkin timbul akibat adanya perubahan pada aspek kehidupan masyarakat, khusunya mengantisipasi opini negatif dari masyakarat. Untuk menghadapi persoalan global dan mengantisipasi opini negatif suatu lembaga pendidikan memerlikan humas sebagai fungsi manajemen. Fungsi humas pada lembaga pendidikan antara lain :
1. Humas harus mampu menjadi mediator komunikasi dalam sebuah lebaga pendidikan, baik secara langsung (tatap muka) maupun secara tidak langsung (melalui media/pers).
2. Menciptakan dan mendukung serta menunjang kegiatan yang dilakukan untyk proses mempublikasikan lembaga pendidikan. Dalam hal ini humas berfungsi untuk memasarkan atau mempromosikan lembaga pendidikan.
3. Menjaga hubungan baik dengan masyarakat atau pubik intern, serta menciptakan image positif pada lembaga pendidikannaya. Menjaga hubungan baik denagn masyarakat dilakukan guna untuk memperoleh kepercayaan dari masyarakat.
C. Humas dalam Kepemimpinan Di Lembaga Pendidikan
Dalam suatu instansi pemerintahan atau juga di lembaga pendidikan tidak bisa di pungkiri bahwasannya sangat membutuhkan seorang pemimpin dalam berjalannya sutu organisasi. Pemimpin adalah orang yang mempunyai tugas memimpin, sedangkan kepemimpinan adalah bakat atau sifatyang harus dimiliki seorang pemimpin.
Konsep yang utama dalam manajemen kehidupan organisasi kepemimpinan mempunyai peran yang sangat vital dalam aktivitas organisasi demi berjalannya suatu organisasi yang sesuai dengan tujuan organisasi-organisasi yang ada. Sosok yang diperlukan dalam suatu organisasi kepemimpinan yang baik menurut apa yang harus dimiliki seornag pemimpin pada umumnya. Seorang pemimpin adalah yang teratas dalam pengambilan keputusan atau yang paling berkuasa dalam suatu organisasi, Pastinya seorang pemimpin yang pertama baik buruknya organisasi. Seorang pemimpin harus mempunyai gagasan yang bagus demi terwujudnya tujuan dari organisasi itu tersebut.
Dalam sebuah lembaga pendidikan manajemen humas tidak jauh dari manajemen sumber daya manusia. Manajemen sumber daya manusia adalah pendekatan terhadap manajemen manusia yang yang berdasarkan nilai yang berhubungan dengan organisasi atau lembaga pendidikan.
D. PERAN HUMAS DALAM PENGEMBANGAN PERGURUAN TINGGI
Jika merujuk pada rumusan teori tersebut, maka humas akan berfungsi secara optimal ketika ditempatkan pada fungsi staf. Artinya, pada pada posisi tersebut PR akan memiliki akses langsung dengan para pengambil keputusan (koalisi dominan). Sedangkan aspek teoritis mengenai peran yang melekat pada humas, dapat dibedakan menjadi 2 kelompok besar yaitu, Peran Manajerial dan Peran Teknisi Komunikasi (Dozier and Broom, 1986).
1. Peran Managerial
• Expert prescriber
Yaitu peran PR yang diakui sebagai ahli sehingga dipercaya untuk memberikan solusi bagi setiap masalah. Seorang praktisi PR berpengalaman dan memiliki kemampuan tinggi dapat membantu mencari solusi dalam penyelesaian masalah hubungan dengan publiknya (public relationship). Di sini pihak manajemen bertindak pasif, dan hanya menerima apa yang telah disarankan atau usulan dari pakar PR.
• Communication Facilitator
Yaitu peran yang memfasilitasi komunikasi antara organisasi dengan publiknya. Praktisi PR bertindak sebagai mediator untuk membantu pihak manajemen dalam hal mendengarkan apa yang diinginkan dan diharapkan oleh publiknya. Di lain sisi, PR juga dituntut mampu menjelaskan kembali keinginan, kebijakan dan harapan organisasi kepada publiknya. Sehingga dengan komunikasi timbal balik tersebut dapat tercipta saling pengertian, mempercayai, menghargai, mendukung dan toleransi yang baik dari kedua belah pihak.
• Problem solving facilitator
di sini PR berperan untuk memfasilitasi proses pemecahan masalah antara organisasi dengan publiknya. Praktisi PR berperan untuk membantu pimpinan organisasi baik sebagai penasihat hingga mengambil tindakan dalam mengatasi persoalan atau krisis yang tengah dihadapi secara rasional dan profesional
2. Peran Teknisi Komunikasi
Humas melakukan tugas-tugas yang terkait dengan kemampuan komunikasi secara teknik.
E. Kategori penggunaan dan teknik humas di dalam lembaga pendidikan
1. Jenis Media Internal Humas di Lembaga Pendidikan
Media internal sasarannya publik internal. Menurut Zulkarnain Nasution ada beberapa jenis media internal (ke dalam) yang sering digunakan para praktisi Humas di lembaga pendidikan, antara lain:
a. Warta atau bulletin
Merupakan media cetak internal suatu lembaga pendidikan. Umumnya berisi berita-berita tentang kegiatan yang dilaksanakan dan program yang akan dilaksanakan unit kerja di lingkungan lembaga pendidikan. Warta atau bulletin ini diterbitkan secara berkala, ada yang bulanan dan mingguan.
b. Papan informasi adalah tempat menempelkan pengumuman, terkait pelaksanaan kegiatan di lembaga pendidikan dan sosialisasi kebijakan pimpinan di lembaga pendidikan secara tertulis, seperti edaran dan sebagainya. Papan informasi bisa juga untuk menempelkan brosur atau leaflet tentang kegiatan-kegiatan yang akandiselenggarakan, seperti brosur atau leaflet kegiatan seminar atau lokakarya, informasi tentang penerimaan mahasiswa baru dan sebagainya.
c. PapanFoto
Papan foto untuk menempelkan foto-foto kegiatan di lingkungan unit kerja lembaga pendidikan yang didokumentasikan staf Humas.
d. Spanduk dan Baliho
Spanduk dan baliho merupakan media informasi internal yang ditempatkan di jalan-jalan yang strategis di lingkungan lembag apendidikan, bisa juga di depan gedung.
e. Presentasi Video dan Slide
Perangkat audio visual dapat digunakan untuk berbagai tujuan, seperti mensosialisasikan program lembaga pendidikan kepada publik internal.
f. Komunikasi Tatap Muka
Komunikasi tatap muka merupakan media interpersonal antara pimpinan (pihakHumas) dengan para karyawan, tenaga pengajar dan siswa. Misalnya, ceramah, rapat bulanan, rapat koordinasi, dan sebagainya. Komunikasi tatap muka merupakan media yang efektif, karena bias terjadi interaksi dan feed back antara pimpinan dengan karyawannya.
g. Acara kekeluargaan
Berbagai kegiatan dana cara tidak resmi, seperti arisan keluarga dan rekreasi atau piknik seluruh karyawan beserta anggota keluarganya. Tujuannya meningkatkan dan membina hubungan harmonis antara sesame karyawan dan refresing atau menghilangkan capek akibat beban kerja rutin setiap hari.
h. LiteraturPengenalan/Informasi
Literatur pengenalan adalah berbagaimana naskah, materi atau buklet yang berisi kan riwayat singkat lembaga pendidikan, berbagaikegiatanpokok, carakerja, fungsi-fungsi yang dijalankanlembagapendidikandenganbagan-bagan, strukturmanajemen, dananekahalpentinglainnya yang harusdiketahuiparapegawaibaru.
2. Jenis Media Eksternal Humas di LembagaPendidikan
Media eksternal sasarannya public eksternal (keluar).Guna menjangkau khalayak tertentu untuk mencapai tujuan Humas. Adakalanya penggunaan media massapers, radio, televise tidak sesuai, apalagi jika khalayak tersebut hanya terdiri dari beberapa kelompok kecil saja. Karena itu sangat dibutuhkan adanya media humas eksternal yang berfungsi memberikan informasi dan penyampaian komunikasi kepada pihak atau lembaga luar. Menurut zulkarnain nasution media komunikasi eksternal itu sendiri memiliki berbagai bentuk antara lain:
a. Jurnal eksternal
Jurnal eksternal tidak harus diartikan semata-mata berbagai suatu bentuk terbitan tentang suatu lembaga pendidikan yang dibagikan kepada pihak pihak luar. Pihak luar tidak akan tertarik dengan masalah-masalah yang dihadapi suatu organisasi.
b. Media Audio Visual
Perangkat audiovisual merupakan suatu mdia yang cakupannya terbatas yang dimiliki dan sepenuhnya dikendalikan pihak tertentu diarahkan kepada khalayak yang bersifat terbatas pula. Para praktisi HUmas dapat memanfaatkan CD untuk merekam dan mendokumentasikan berbagai peristiwa.
c. Komunikasi lisan
Penyampaian suatu uraian secara lisan, mungkin jugadengan didukung peralatan audiovisual, merupakan suatu kegiatan Humas yang penting. Beberapa lembaga pendidikan bahkan telah memperkerjakan para pembicara secara permanen dan diserahi tugas khusus untuk menyampaikan penjelasan mengenai lembaga pendidikannya di berbagai klub dan perkumpulan masyarakat.
d. PameranKegiatan
Pameran merupakanpelaksana fungsi humas melalui penyelenggaraan pameran atau ekshibisi. Pada umumnya, pameran dagang atau pameran yang terbuka untuk umum merupakansuatu media iklan. Tujuan penyelenggaraan pameran tersebut, memperkenalkan suatu produk kepada masyarakat agar mereka tertarik kemudian membelinya.
e. Seminar danKonferensi
Guna menunjang penggunaan berbagai macam media yang diuraikan, ada baiknya jika suatu lembaga pendidikan menyelenggarakan suatu pertemuan khusus untuk khalayak. Bentuk pertemuan itu bias berupa seminar atau konferensi pers. Tujuan kegiatan ini menyampaikan presentasi ke orang-orang tertentu.
f. Media Cetak
Media ini bersifat komersial, misalnya surat kabar harian, tabloid, majalah berita atau hiburan yang diterbitkan secara berkala mingguan atau bulanan, tersebar luas dan dibaca oleh masyarakat.
g. Media Elektronik
Media elektronik seperti stasiun radio dan televise, baik milik pemerintah (TVRI dan RRI) maupun swasta komersial dan radio swastaniaga lain yang mempunyai pendengar atau pemirsa dalam jumlah besar dan tersebar di seluruh Indonesia.
h. Media TatapMukaatauSecaraLangsung
Media tatap muka ini mempunyai beberapa kelebihan yakni: pesannya dua arah. Dapat melibatkan emosi, audiensinya dalam upaya membangun suatu pengaruh, pendidikan, pengenalan, pengertian atau pemahaman.
i. Media Cetakan
Media ini, seperti booklet, brosur, leaflet Poster, sticker, pamphlet, post card, kalender, supplement publications dan lain-lain. Media inidibuat di percetakan.Ini media ini adalah publikasi tentang jurusan, program studi, biaya pendidikan, dan lain-lain.
j. Company Profile (ProfilLembagaPendidikan)
Merupakan buku yang memberikan informasi tentang profil dari lembaga pendidikan. Proses perencanaan, perencanaan tindakan, strategi penyampaian pesan (komunikasi).
k. Media Internet
Sekarang ini internet selalu digunakan lembaga pendidikan sebagai sarana informasi dan publikasi kepada masyarakat luas, bahkan sampai kedunia internasional. Misalnya membuat email-Warta mingguan di internet.
F. Komunikasi Efektif Sebagai Kunci Keberhasilan Humas
Dalam menghadapi persaingan antar sekoah yang ketat, visi misi sebuah sekolah merupakan landasan untuk membentuk positioning di masyarakat. Positioning dimaksudkan sebagai cara untuk merancang tujuan organisasi agar dapat menciptakan kesan tertentu di masyarakat. Dengan demikian masyarakat memahami karakteristik sekolah satu dan sekolah lainnya. Promosi di sekolah swasta bertujuan untuk menghadapi persaingan dengan sekolah-sekolah lain dan mempertahankaan eksistensi organisasi. Dalam menjalankan promosi maka sekolah membutuhkan humas dalam mengelola informasi yang disampaikan kepada masyarakat. Fungsi komunikasi dalam humas lebih dipahami bahwa kegiatan utamanya adalah melakukan komunikasi. Komunikasi yang dilakukan oleh humas ini dulu bersifat satu arah yang cenderung menjadi propaganda dan kemudian dalam perkembangannya berubah menjadi dua arah yang lebih memberikan kesempatan untuk publiknya membuat opini.
Peran utama komunikasi dalam humas menurut Culip dan Center (2007;46-48), antara lain teknisi komunikasi. Keahlian komunikasi dan jurnalistik merupakan syarat yang harus dimiliki sebagai seorang praktisi humas. Teknisi komunikasi disewa untuk menulis news release dan future, mengembangkan isi website dan menangani kontak media. Para teknisi komunikasi hanya dilibatkan dalam proses produksi komunikasi dan mengimplementasikan progam-progam yang telah ditentukan.
Pemerintah memiliki wewenang yang kuat daalam mengatur sector pendidikan serta pengoperasian lembaga pendidikan, untuk mencegah terjadinya penurunan kualitas pendidikan. Untuk itu, salah satu peran humas adalah menjalin kerjasama yang baik dengan pihak pemerintah sehingga aktivitas lembaga pendidikan akan sejalan dengan kebijakan pemerintah.Untuk memenuhi dalam pelayanan pendidikan, sekolah harus memperhatikan kualitas dari dari staf pengajar, metode pembelajaran yang digunakan, dan lulusan dari sekolah tersebut. Dengan demikian komunikasi berperan serta dalam menjaga kualitas jasaa yang diberikan dan membawa reputasi sekolah agar citra yang didapat tetap citra positif.
Definisi humas menurut International Humas Association, menyatakan bahwa definisi dari humas adalah:
“Fungsi manajemen yang khas dan mendukung pembinaan, pemeliharaan jalur bersama antara organisasi dengan publiknya, menyangkut aktivitas komunikasi, pengertian, penerimaan dan, kerjasama yang melibatkan manajemen dalam menghadapi persoalan atau permasalahan, membantu membantu manajemen untuk mampu menanggapi opini public, mendukung manajemen dalam mengantisipasi kecenderungan penggunaan penelitian serta teknik komunikasi yang sehat dan etis sebagai sarana utama”.
Dari definisi tersebut menunjukkan bahwa humas sebagai pemelihara alur komunikasi antara stakeholders dengan organisasi. Pemelihraan alur komunikasi ini bersifat berkelanjutan untuk menjaga kepercayaan stakeholders terhadap organisasi. Kepercayaan tersebut akan mempengaruhi opini public yang secara tidak langsung akan mempengaruhi keberlangsungan dari aktivitas sebuah organisasi. Opini public tersebut akan mempengaruhi citra yang didapat organisasi. Pada hakikatnya setiap organisasi mengharapkan reputasi yang baik dari masyarakat demi kelancaran aktivitas organisai.
G. Model Humas-model humas di lembaga pendidikan
Dalam humas terdapat model yang menentukan sebuah pesan yang akan disampaikan kepada public. Menurut James E. Grunung dan Todd Hunt empat model humas yang asli adalah:
1. Model Agen Pemberitahuan (Press Agentry)
Merupakan model dimana informasi bergerak satu arah dari organisasi menuju publik. Model ini bermakna sama dengan promosi dan publisitas . Praktisi Publik Relations yang mempraktikkan model ini mencari kesempatan agar citra positif organisasi muncul di media. Model ini tidak melakukan riset banyak tentang publik. Moel ini lebih banyak menggunakan taktik sehingga khalayak lebih tertarik dengan informasi-informasi yang diberikan oleh organisasi yang bersangkutan.
2. Model Informasi Publik
Informasi Publik berbeda dengan Agen Pemberitahuan karena tujuan utamanya adalah untuk memberi tahu publik dan bukan untuk promosi dan publisitas. Namun,alur komunikasinya masih tetap satu arah. Sekarang model ini mewakili praktik Public Relasions di pemerintahan, lembaga pendidikan, dan bahkan beberapa korporasi. Pada model ini, praktisi Public Relasions sedikit melakukan riset terhadap publik guna untuk mendapat kejelasan dari informasi yang disampaikan.
3. Model Asimetris Dua Arah
Model ini menerapkan metode riset ilmu sosial untuk meningkatkan efektivitas pengaruh pesan yang disampaikan. Praktisi Public Relations dengan model ini menggunakan survei dan wawancara untuk mengukur serta menilai publik sehingga mereka bisa merancang program Public Relations yang bisa memperoleh dukungan dari publik. Kemudian timbal balik (feedback) dari penjelaan sebelumnya berada ke dalam proses pembuatan program.Namun organisasi dengan model ini masih tertarik mengenai bagaimana publik menyesuaikan diri dengan mereka daripada organisasi yang menyesuaikan dengan kepentingan publik.
4. Model Simetris Dua Arah
Menggambarkan sebuah pedoman Public Relations di mana organisasi dan publik saling menyesuaikan diri. Fokus pada penggunaan metode riset ilmusosial untuk memperoleh rasa saling pengertian serta komunikasi dua arah antara publik dan organisasi daripada persuasi satu arah.
Tiga model pertama mereflesikan sebuah praktik public ralations yang berusaha mencapai tujuan organisasi melalui persusasi. Kemudian model keempat berfokus pada usaha menyeimbangkan kepentingan pribadi dengan kepentingan publik atau kelompok lainnya.
Sedangkan menurut Wahjosumidjo, seperti yang dikutip oleh Marno dan Triyo Supriyatno, memberikan rumusan beberapa model humas dalam lembaga pendidikan seperti sekolah, antara lain:
1. Analisis, adalah suatu proses tempat isu-isu dari anggota masyarakat diidentifikasi dan dicari hubungannya satu sama lain.
2. Komunikasi, proses interaksi antara sesama anggota masyarakat dan antar sekolah dengan anggiota masyarakat.
3. Keterlibatan, melalui proses tersebut anggota masyarakat memberikan kontribusi, energi, keahlian, dan sumber-sumber lain terhadap sekolah dan memperoleh jalan untuk proses pembuatan keputusan tentang sekolah. Penyelesaian, proses yang direncanakan untuh memecahkan masalah dan untuk mengurangi konflik aktualdan potensial di antara keluarga, sekolah, dan masyarakat.
H. Peran dan Manfaat Hubungan Lembaga Pendidikan dengan Masyarakat
Fuad Ihsan dalam bukunya Dasar-dasar Kependidikan menyebutkan bahwa terdapat beberapa manfaat hubungan lembaga pendidikan dengan masyarakat diantaranya adalah sebagai berikut :
1. Bagi Masyarakat
a. Adanya bantuan tenaga terdidik di bidangnya, ini akan memperlancar pembangunan di lingkungan masyarakat yang bersangkutan
b. Masyarakat akan dapat secara terbuka menyatakan realita yang ada di lingkungan kepada pendidikan.
c. Meningkatkan cara berfikir, bersikap dan bertindak lebih maju terhadap program pemerintah di lingkungan masyarakat tersebut.
d. Masyarakat akan lebih mengenal fungsi sekolah.
e. Masyarakat akan terdorong untuk makin maju dalam berbagai bidang kehidupannya berkat kerjasama antara msyarakat dengan sekolah.
2. Bagi sekolah
a. Sekolah mendapat masukan dari masyarakat untuk menyempurnakan proses KBM, pengajaran, karena interaksi sekolah dengan masyarakat.
b. Memberikan pengalaman langsung bagi siswa dalam berbagai hal
c. Dapat memahami dan peka terhadap kebutuhan masyarakat di berbagai segi
d. Seolah dapat menerima berbagai bantuan dari masyarakat antara lain pikiran, dana, sarana dan lain-lain.
e. Sekolah dapat memanfaatkan masyarakat segbagai Laboratorium pada proses KBM.
Sedangkan menurut Made Pirdata, terdapat beberapa manfaat hubungan lembaga pendidikan dengan masyarakat ialah sebagai berikut :
Bagi lembaga pendidikan Bagi masyarakat
- Mempermudah memperbaiki pendidikan
- Memperbesar usaha meningkatkan profesi mengajar
- Konsep pematangan pengajar menjadi benar
- Mendapatkan koreksi dari kelompok masyarakat
- Memudahkan meminta bantuan kepada masyarakat - Masyarakat mengetahui hal-hal perseolahan dan inovasinya
- Kebutuhan-kebutuhan masyarakat tentang pendidikan lebih mudah diwujudkan
- Menyalurkan kebutuhan berpartisipasi dalam pendidikan
- Memberikan saran dan masukan untuk lembaga pendidikn
Berdasarkan beberapa uraian diatas dapat diketahui bahwa pada hakekatnya hubungan antara lembaga pendidikan dan masyarakat sangat korelatif, saling mendukung satu sama lain. suatu lembaga pendidikan dapat maju karena dukungan dari masyarakat. Karena bagaimanapun, setiap peserta didik akan langsung terjung ke masyarakat. Oleh sebab itu, peran aktif masyarakat untuk mewujudkan pendidikan sangat berpengaruh pada perkembangan pendidikan di masa depan.
BAB III
KESIMPULAN
1. Hubungan masyarakat adalah kegiatan berencana untuk menciptakan membina dan memelihara sikap budi yang menyenangkan bagi organisasi di satu pihak dan publik di pihak lain, untuk mencapainya yaitu dengan jalan komunikasi yang baik dan luas secara timbal balik.
2. Humas dalam sebuah lembaga pendidikan berperan untuk memasarkan dan membangun image yang baik, agar masyarakat mampu percaya pada lembaga pendidikan tersebut.
3. Peran humas dalam lembaga pendidikan diantaranya Peran Managerial dan Peran Teknisi Komunikasi.
4. Kategori penggunaan dan teknik humas di dalam lembaga pendidikan diantaranya Jenis Media Internal Humas di Lembaga Pendidikan dan Jenis Media Internal Humas di Lembaga Pendidikan.
DAFTAR PUSATAKA
Broom, G.M., dan Dozier D.M., 1986. Advancement for Public Relations Role Models. Dalam Public Relations Review.Vol.12 (1).
Hasbullah. 2001. Dasar-dasar ilmu pendidikan. Jakarta : PT. Grafindo Persada
Nasution, Zulkarnain. 2006. Manajemen Humas di Lembaga Pendidikan. Malang: UMM press.
Pidarta, Made. 1988. Manajemen pendidikan Indonesia.Jakarta :PT. Bina Aksara.
Wahjosumidjo, Kepemimpinan Kepala Sekolah, (Tinjauan Teoritik dan Permasalahannya), (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2011), hlm. 334.
.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar